Selasa, 05 April 2016

Sedimentasi



Teori Sedimentasi

Partikel-partikel yang tidak berubah bentuk, ukuran dan berat ketika mengendap dalam cairan dikenal sebagai partikel terpisah (partikel diskrit). Kotoran yang tersuspensi dalam air terdiri dari partikel diskrit seperti padatan anorganik yang memiliki nilai spesifik gravitasi sekitar 2,65 dan padatan organik memiliki spesifik gravitasi 1,04. Partikel-partikel yang memiliki gravitasi spesifik lebih dari 120 mudah mengendap di bagian bawah tangki karena gaya gravitasi. Fenomena pengendapan tersebut dikenal sebagai pengendapan/sedimentasi secara hidrolik. Setiap partikel memiliki nilai pengendapan hidrolik nya sendiri. Namun partikel yang lebih ringan tidak bisa diendapkan karena gaya gravitasi. Partikel tersebut dijadikan memiliki ukuran yang dapat terendapkan oleh penambahan koagulan dalam air.
Proses pengendapan tergantung pada faktor-faktor berikut:
a)      Kecepatan aliran.
b)      Ukuran dan bentuk partikel.
c)      Kekentalan air.
Setelah pengamatan panjang dengan sifat partikel terpisah, Mr GG Stokes mengembangkan rumus untuk kecepatan sedimentasi. Rumusnya adalah sebagai berikut:
V = Kecepatan aliran dalam mm / detik.
S = Spesifik gravitasi partikel
S1 = Spesifik gravitasi air
d = Diameter partikel
T = Suhu dalam ° C
Partikel-partikel diberi kesempatan maksimal untuk mengendap dengan mengurangi kecepatan aliran dan meningkatkan panjang perjalanan (yaitu dengan meningkatkan panjang dari tangki pengendapan).

 Tujuan Sedimentasi

Berikut ini adalah tujuan pengendapan:
(a) Untuk mengurangi beban berat sedimen sebelum air memasuki tangki koagulasi.
(b) Untuk membuat proses koagulasi lebih mudah.
(c) Untuk mengurangi jumlah koagulan
(d) Untuk mengurangi biaya proses koagulasi,
(e) Untuk membuat proses pengolahan lain lebih efisien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar